Cast : Cho Kyuhyun, Krystal Jung, Lee Donghae and OC
Littel : My Destiny (Part 3)
Genre : Romance
Rating : -
Happy Reading ^-^
Mianhe Banyak Typo Bertebaran .....
“kau tau ? 3 hari yang lalu aku bertemu siapa ?”Tanya
ku padanya.
“appamu?”
“aniya… aku bertemu namja yang sedang memiliki masalah
dan kami berkenalan hingga bertukaran contac”
“masalah apa hingga kau langsung akrab padanya?”
“dia mengalami pencurian dan aku menolongnya”
“lalu?”
“lalu aku menolongnya”
“bukan itu bodoh, setelah kau menolongnya”
“hmmmmm …. ????” aku tersenyum menggantungkan ucapanku
dan aku berhasil membuatnya penasaran pada ceritaku.
“YA! Cepat katakan atau aku berangkat sendiri” ancamnya
“pergi saja, aku tidak akan cerita jika kau pergi
duluan” aku sibuk melanjutkan makanku. Dia mengumpat karna aku tak menggubris
ucapannya.
“arraseo” ia meninggalkan meja makan lalu mengambil
tas dari kamar, hyo eun pergi terlebih dahulu aku pun segera menyusulnya dan
membiarkan piring-piring kotor itu tetap pada posisinya.
Hyo eun terlihat berjalan terburu-buru aku berusaha
menyamai jalan ku dengannya, sampai pada akhirnya kami berhenti di
penyebrangan jalan, beruntung lampu merah akhirnya aku bisa berdiri di
sampingnya.
“mianhae” Hyo eun hanya diam tak menoleh padaku, apa
dia benar-benar marah?
“aku akan bercerita semuanya, berhentilah marah”
mohonku, tak lama lampu hijau dan kami menyebrang bersama.
“…….”
“Hyo-Eun …….” Panggilku Frustasi sambil menarik topi
yang ku pakai lebih masuk lagi hingga menutupi wajahku dan tanpa ku sadari aku
menabrak orang yang berada di depannku.Aku segera membenarkan topiku dan
melihat siapa yang ku tabrak, orang itu hyo eun, aku hanya tersenyum lebar lalu
aku meminta maaf padanya.
“mianhae hehe”
“sudah lupakan, saat tiba di tempat kerja kau harus
menceritakan semuanya padaku”
“haruskah?” godaku
“JUNGGGGG !!!”
“hehe arraseo .. kajja, bus nya sudah datang” aku
menarik tangan hyo eun untuk naik ke dalam bus yang telah menunggu kami.
~~*~~
Aku sudah berada di rumah donghae karena hari ini jadwalku
menjemputnya, seperti ini lah setiap
paginya saling menjemput, dan setiap minggu kami saling bergantian untuk
menjemput, karena rumah kami tidaklah terlalu jauh hanya beda 5 rumah tidak lebih dan tidak juga kurang.
“apa kau sudah bangun?” teriak ku ketika memasuki
kamar hyung ku si ikan bantet yang tampan, namun masih lebih tampan aku, Evil
Magnae yang Berkharismatik dan Menawan.
‘Kau para wanita jagan mencintaiku terlalu dalam, aku
takut tak bisa membalasnya dan membuat kalian patah hati, tapi sepertinya aku
memang tidak akan membalas cinta kalian, jadi jangan sering-sering melihatku
secara langsung, lihat saja ke tampanan ku dari media social arrachi?’ aku
tersenyum dengan apa yang sedang ku pikirkan dan yang aku ucapkan dalam hati,
ya! Sadar kau, kau hanya boneka bagi para wanitamu, aku tersenyum lagi dengan
apa yang ku fikirkan, sungguh memalukan! Aku kembali focus dengan hyungku untuk
menjemputnya kerja, aku mencari sosok dirinya yang memiliki tubuh lebih perfect
di banding dengan ku dan aku mengakuinya.
“ehmmmm .. aku sedang berganti pakaian” teriaknyanya
mengerti dengan keberadaanku, ternyata ia sedang di ruang pakaian.
‘Tunggu ??mengerti keberadaan ku? Bukankah tadi aku
sudah berteriak memanggilnya?Ahhh berarti pendengaran dia masih membaik, aku
takut dia menjadi tuli karena melihat ke tampanan ku hari ini’ aku tersenyum
karena fikiranku mulai di rasuki oleh bawahanku, si setan tampan.
“hmm,, aku tidak akan mengintip … cepatlah, sebentar
lagi masuk jam kantor”
“tunggu .. cah, kajja” ajaknya yang baru saja keluar dari ruang pakaian dan berlalu terlebih dahulu melewati ku sambil
membenarkan jasnya yang berwarna coklat muda untuk lebih pas di pakainnya.
“lebih tampan aku” aku mengikutinya dari belakang dan
kami segera memasuki mobil lamborgini merahku. Aku segera menekan pedal gas dan
keluar dari perkarangan rumah donghae.
Selama di perjalanan menuju kantor donghae terus menceritakan
seorang wanita yang menolongnya saat barangnya di curi, aku penasaran oleh
wanita itu sehebat apa dia hingga hyungku sangat terkagum padanya.
“Ya! Apa dia memliki ekor pink di bokongnya hingga kau terus membicarakannya?”
“hmm dia memiliki wajah yang menarik”
“lebih menarik yeojaku hyung” aku menarik ujung
bibirku tipis, melihat wajah hyungku sedikit tersenyum.
“awas KYYUUUUUUU !!!!” teriaknya, membuatku mengerem
mendadak.
“YA! Wae hyung ?”
“kau tak lihat lampu merah hah ? kau memikirkan apa
hah ?”
“mwo ?” aku segera melihat ke tiang lampu lalu lintas,
aisshh .. hampir saja aku menabrak orang yang sedang menyebrang, aku mengehela
nafas kasar.
“Itu Dia !” tunjuknya ke depan, aku segera mengikuti
arah yang ia tunjuk, seorang yeoja ?yeoja bertopi, siapa dia ?
“dia yeoja itu, yeoja yang menolongku” timpalnya, aku
segera memperhatikan yeoja itu secara
mendetail .
“siapa wanita itu ? sejak tadi kau cerita belum
memberi tau ku namanya”
“krystal”
“not bad” ucapku sambil menginjak pedal gas kembali,
karna lampu sudah berubah hijau, donghae menatapku penuh tanda Tanya.
“tentu lebih cantik yeojaku hyung” timpalku, mengerti
tatapannya, ia kembali memandang lurus kedepan dan hingga akhirnya kami sampai
di kantor dengan waktu yang pas.
~~*~~
Aku
sedang duduk di bangku, di atas atap
caffe bersama hyo eun, kami sedang menikmati makan siang dari atas sini, makan
siang hari ini adalah ramen , biasanya kami makan siang bersama di luar caffe,
berhubung caffe kami sedang penuh dengan para tamuterpaksa kami makan ramen di
atas atap caffe.
“apa
kau tak mau cerita? Bukankah kau sudah janji padaku?”
“hmmm…
nanti saja setelah makan hyo eun….”
“hmmmm”
“hahhh
baiklah …” aku menarik nafasku dan aku mulai bercerita padanya.
Flashback On
kami masuk ke restoran
aneh bernama ‘Haru One Day’ sebenarnya restoran ini tidaklah aneh, hampir sama
seperti restoran pada umumnya, mungkin hanya namanya saja yang terdengar dan
terlihat aneh. Kami duduk di meja yang kosong di sudut kanan ruangan restoran,
kami membuka menu makanan yang tersedia di restoran ini, saat kubuka menu
makanan di restoran ini aku hanya membulatkan bibirku membentuk huruf O ,
kenapa aku seperti ini karena melihat harga dari semua makanan yang terbilang tidaklah banyak
porsinya namun harganya seperti makan dengan porsi ekstra, sebenarnya aku bisa
saja memintanya makan di pinggir jalan, namun karna kaki kami sudah terlanjur
masuk kesini apalah daya, aku hanya bisa mengikutinya, bukankah aku sedang di
teraktir olehnya , jadi terserah padanya. Aku memesan makanan yang menerutku
enak dan tak lupa aku memesan makanan dengan harga yang mahal dan menu makanan
yang terfavorite di sini, bukankah aku sedang di teraktir ?hmmm jadi aku
memesan sesuka ku karena ini GRATIS, jika aku pergi kesini dengan uangku,
mungkin dalam seminggu aku hanya makan ramen saja, aku dan namja di hadapanku
telah memesan makanan dan minuman , pelayan itu segera pergi. Beberpa menit
pertama kami hanya terdiam, ia sibuk dengan handphonenya dan aku sibuk memutar
mataku, melihat-lihat dekorasi ruangan di restoran ini.
“kau kerja dimana ?”
ia memulai percakapan, memecahkan keheningan.
“aku bekerja di
restoran”
“ohhhh .. sebagai apa
?”
“sepertinya aku tidak
perlu menjawab……. ”
“karena itu adalah
privasiku” potongnya sambil menaruh handphonenya di depan lipatan kedua
tangannya dan menatapku.
“haha… kau persis
seperti temanku, dulu saat kami baru bertemu dia sering mengatakan itu, namun
aku tak menyerah aku terus mendekatinya karena ingin menjadi temannya”
jelasnya.
“ku pikir kau tertarik
padanya” gumamku pelan
“mwo?”
“aniya”
“dia namja, mana
mungkin aku tertarik pada namja setan” ia tertawa ringan.
Kami terdiam kembali
menunggu makanan tiba, namun makanan yang kami pesan tak kunjung datang, entah
tertahan di jalur mana, mungkin di jalur gaza yang harus berurusan dengan
tentara israel, semoga para pelayan itu tidak di tahan agar pesanan kami segera
tiba, karena perutku sudah berbunyi sejak tadi, berlatih vocal terlalu bersemangat.
Di saat mataku tak
sengaja melihat handphonenya yang menyala, aku melihat wallpaper kunci layarnya
muncul gambar dua anak kecil yang cukup akrab, yang satu merangkul pundak
temannya sambil tersenyum dan anak yang di sebelahnya hanya bertampang datar tanpa
ekspresi, aku memperhatikan wajah yang ada di layar handphonenya, namun entah
kenapa aku focus dengan namja berwajah datar itu, aku seperti mengenalnya dulu,
namun entah di mana, aku tak mengingatnya. Aku kerpergok oleh dia sedang
melihat gambar kedua namja kecil di layar kunci handphonenya.
“hey.. “
“ahhh ??”
“kau kenapa ?” Tanya
nya heran lalu melihat layar handphonenya, setelah mengeceknya tidak ada
apa-apa ia kembali menatapku dan seperti mengerti maksud tingkah ku barusan.
“ini aku dan temanku
saat kami duduk di bangku SMP, kami selalu
bersama-sama setelah aku menaklukkan hatinya ” ia tersenyum di sela-sela
ucapannya.
“maksudmu ?”
“ia anak yang cukup
sulit di dekati, namun karna aku tidak terlalu jago dalam matematika lalu pada
akhirnya guru ku menyatukan kami dalam sebuah kelompok, dari situlah kami mulai
dekat dan mengenal hingga saat ini”
“boleh aku mengetahui
namanya?” Tanya aku penasaran, ia cukup bingung dengan ucapanku namun akhirnya
dia mengatakan jua nama temannya itu.
“dia setan, si maniak game” ucapnya membuatku kaget, masa iya orang tuanya membuat nama seperti itu, jika iya orang tua macam apa itu? Ia segera membenarkan ucapannya.
“aniya .. hehe, dia
cho kyuhyun, kenapa memangnya? Apa kau mengenalnya?”
“ahhh aniya, hanya
saja dia mirip seperti namja yang bertemu denganku dulu.. walaupun pertemuan
singkat dan tidak sengaja, entah kenapa aku masih mengingatnya dan menanyakan
keberdaannya, namja itu sangat suka bermain game hampir sama dengan teman mu
itu, namun itu bukanlah namja waktu kecilku dulu, mungkin hanya kebetulan ada
ke miripan”
“hmmm .. apa kau
sekarang tau keberadaannya?”
“aniya, semenjak itu
aku tidak pernah bertemu padanya lagi”
“ku rasa namja itu juga
merasakan hal yang sama padamu dan bisa saja lebih”
“tidak mungkin, itu
hanya sebuah angan kosong”
“tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, ku harap kau
bisa bertemu dengan teman kecil yang tak di sengaja kalian di pertemukan itu,
amin” ia tersenyum manis, ohhh please jangan tersenyum membunuh tuan.
“semoga ..”
“boleh aku meminta
nomor mu?” Tanya nya hati-hati.
“untuk apa? Pertemuan
kita selesai setelah makan malam ini “
“aku harapa kita bisa
berteman, apa itu terdengar salah atau aneh?” ucapnya, aku menatapnya intens.
“siapa tau aku bisa
membantumu, menemukan teman masa kecilmu itu” timpalnya untuk menyakinkan ku,
aku mengambil handphonenya dan mengetik nomorku lalu mengesave-nya.
“thanks” ucapnya, lalu
pelayan datang menghampiri kami smabil membawa makanan pesanan kami, setelah
makanan selesai di hidangkan, kami pun segera menyantapnya sambil mengobrol.
Flashback Off
“terus-terus bagaimana
hubungan kalian sampai sekarang?” Tanya hyo eun ingin tau lebih jauh antara aku
dengan pria itu yang bernama lee donghae.
“hubungan kami sampai
sekarang masih baik-baik saja dan kami masih berkomunikasi”
“hahhhh … kau
beruntung sekali krystal”
“beruntung apanya ?
biasa saja”
“tentu saja kau
beruntung pabo, kau menolongnya, di teraktir makan di restoran mewah, saling sharing,
tukeran nomor telepon dan sekarng kalian berteman, lalu kau bilang dia itu
pengusaha wine ternama di korea.. hahhhhh bukan kah itu beruntung ? bagaikan
bulan yang timbul di pagi hari” irinya terhadapku.
“kau ini apa si?
Berlebihan”
“aku tidak berlebihan,
coba kau bayangkan jika kau menolong yang lain pasti hanya ucapan terimakasi
atau yang lebih mewahnya di kasih uang imbalan karna kau telah menolongya lalu
orang yang kau tolong pergi begitu saja, tapi kalau yang ini beda , ini
keberuntungan jangka panjang krystal jungggg .. kau bertemu padanya tak sengaja
karena kau menolongnya lalu menjadi temannya, jika kalian saling cocok bisa
jadi pasangan kekasih terus menikah .. aaaaaaaa Junggggggggg ! omo… omo… omo….
Kau menjadi kaya setelah menikah dengannya” ucapnya heboh, aku hanya diam
mendengar ocehannya, aku lupa tidak membawa earphone jadi terpaksa aku
mendengarkan semua kehebohannya.
“belum lagi dia mau
membantumu mencarikan teman masa kecilmu, omona… baik sekali namja itu, kau
beruntung JUNGGGGGG!!” ia langsung memelukku dari samping kesenangan.
“sudah jagan berkhayal
telalu tinggi, matahari masih menampakkan dirinya tunggu hingga malam dan tarik
selimut baru kau boleh berkhayal dalam mimpi panjangmu dan jangan pernah
bangun” ucapku datar.
“Ya!Nappeun ..hey
jung?”
“hmmm”
“bukankah itu impianmu
? menjadi orang kaya yang mempunyai bisnis banyak dan membahagiakan orang
tuamu??bukan kah dengan kau menjadi istrinya semua impianmu akan terwujud?”
“sudah hentikan omong
kosongmu itu hyo eun…. Kajja kita kerja lagi” aku jalan duluan meninggalkannya.
“LIHAT SAJA NANTI
JUNGGGGG” teriaknya yang sudah sebal dengan tanggapanku, hyo eun segera
menyusulku dan kami mulai bekerja kembali.
~~*~~
Sudah sebulan lebih
kami masih menjaga komunikasi dan terkadang jika kami mempunyai waktu luang,
kami sering pergi bersama untuk sekedar menghilangkan kepenatan karena
rutinitas kami yang kurang beristirahat.
Hari ini aku datang ke sebuah perusahaan wine milik donghae dan temannya, entah
ada urusan apa donghae menyuruhku datang ke perusahaannya. Aku menginjakkan
kakiku di lobby perusahaannya, belum aku masuk untuk lebih dekat dengan
resepsionis, aku telah di manjakan denga apa yang ku lihat, oh tuhan… betapa
bagusnya dan luasnya kantor ini, ada air mancur di dalamnya dan banyak bangku
tunggu yang terlihat bagus. Akumasuk lebih dalam untuk menanyakan ruangan lee
donghae, setelah aku bertanya aku segera menuju lift untuk menuju lantai 15,
sambil menunggu lift terbuka setelah aku memencet tombolnya tadi, aku tak henti-henti
memutar bola mataku ke segala arah dan di sudut di ruangan lobby ini, di
sebelah kanan berderet toko makanan ringan dan toko coffe, sebelah kiri
terjejer beberapa lift dan tempat resepsionis. Di tengah ada kolam air mancur
yang terbuat dengan bagus, kenapa tidak di tambahkan perosotan, ayunan, kolam
ikan dan bangun saja taman di lobby ini pasti tampak lebih indah.
‘ya! Kau pikir
inginmembangun sebuah taman bermain, ini kantor krystal jung’ ucapku dalam hati
dan membuang nafasku kasar.
Aku memutarkan
kepalaku mengarah pada bunyi yang ku dengar, pitu lift telah terbuka, aku
membenarkan topiku, sebelum aku masuk lift aku menyampingkan diriku untuk
mempersilakan orang yang berada di dalam lift keluar terlebih dahulu, setelah
orang yang ada di dalam lift terkuras habis, aku baru masuk dan langsung
memencet tombol yang berangka 15, saat pintu lift sudah tertutup, pintu lift
itu terbuka lagi, seorang namja masuk dan ingin memencet tombol yang berangka 15 namun karena sudah ku
pencet namja itu tidak jadi memencet dan malah mengarahkan pandangan aneh
terhadapku, mungkin namja itu pikir ‘kau siapa naik ke lantai pimpinan perusahaan
di sini, kurir makanan??’ mungkin itu yang namja pikirkan tentangku, karena aku
hanya berpakaian casual, dengan berpakaian kemeja biru hitam, jeans, sepatu
cast, memakai topi dan tas yang ku gendong. Memang terlihat seperti kurir
makanan, tapi apa urusanku dengan apa yang ada di pikirannya, tujuan aku kesini
ingin bertemu dongahe.
Pintu lift terbuka,
aku keluar terlebih dahulu dan mencari ruangan donghae, saat mataku menemukan
tulisan ‘wakil direktur’ di depan pintu, aku segera menuju ruangan itu dan
mengetuk pintunya, tak lama aku mendengar suara dari dalam yang menyuruhku
untuk masuk, aku pun menekan gagang pintu untuk membukanya dan melangkah masuk
lebih dalam lagi hingga aku sampai di depan meja kerjanya donghae, donghae
sedang asyik membaca berkas yang ia genggam di tangannya, setelah ia selesai
membacanya dan menata lagi berkasanya, baru ia melihat ke arahku yang sejak tadi
berdiri dibalik sofa.
“kau sudah datang?”
ucapnya memecahkan kesunyian.
“eoh !”
“kajja” ucapnya seraya
tersenyum, sambil mengambil jasnya dan menarik tanganku keluar ruangannya.
Kami berjalan menuju
lift dan ketika kami sampai di lift, pitu lift langsung terbuka dan kami masuk.
Entah dia mau membawaku kemana, selama itu tidak merugikanku.Tapi , bukankah
pergi bersamanya aku di untungkan karena semuanya gratis berbeda dengan
sahabatku hyo eun, aku tersenyum sekejap memikirkan sahabatku yang terkadang
rakus.
Kami tiba di lobby dan
segera pergi mengenakan mobil mewah milik donghae berwarna silver, kami masuk
ke dalam mobil dan donghae mulai menekan pedal gasnya, kamipun meninggalkan
kantor di saat masih jam kerja.
~~*~~
Aku merebahkan tubuhku
di bangku kerjaku, terasa punggungku mau copot harus menyelesikan tugasku yang
tak kunjung habis, aku bertemu client tanpa donghae untung saja aku pandai jadi
mampu menghandle nya, aku menarik nafas dalam dan membuangnya perlahan, karena
oksigenku hampir saja habis saat mempersentasikan dan berdebat dengan client
untuk bekerja sama.
“Ya! Hyung kau sedang
apa ?apa dia sedang sibuk ? apa dia tidak ingin bertanya bagaimana hasil
rapatnya? Aishhh ..haruskah aku datang ke rungannya?” aku segara datang ke
ruangan donghae, namun saat aku baru membuka pintu separuh, aku melihat donghae
keluar ruangan dengan menggandeng seorang yeoja.
“Ya!Ya! .. mau kemana
dia ? aish ..bukan kah ini masih jam kerja ?? yeoja itu ? bukankah yang bertemu
di lift tadi ? aigoooo … “ aku segera masuk dan mengambil kunci mobilku, aku
segera membuntutinya.
~~*~~
“cah .. kajja kita
turun”
“kenapa kau ingin
kemari?”
“karena kau
merekomendasikannya saat aku bertanya tempat yang pas untuk berkebun anggur”
“aishh..”
“lalu kita kemana ?”
“kerumahku ..” ucapku
yang sambil berjalan.
“mwo? Maksudmu..kau
lahir di myeongdong??” ucapnya terkejut.
“eheeemmm..” aku hanya
berdeham, sambil terus berjalan menuju desaku yang tak dapat di akses oleh
mobil, hanya kendaraan roda dua dan gerobak yang dapat melintas, karena desaku
masih belum terjamah dengan fasilitas modern atau yang trendy, dan donghae lah orang
kota yang pertama kali datang ke desaku yang kebayakan orang kalangan bawah,
berbeda dengan desa sebelah yang sudah cukup banyak kalangan orang menangah dan
mampu membagun jalan untuk mobil masuk ke perkarangan rumah mereka, walau belum
semuanya nampak orang berada namun desa sebelah lebih maju dari pada desaku.
“nah itu rumah ku,
kajja”
“Ya!”
“mwo?”
“apa di sini tidak ada
sungai?”
“ada, nanti akan ku
tunjukan setelah urusanmu sudah selesai”
Aku segera bergegas
masuk ke rumah dan mengetuk pintu yang tertutup, tidak ada respon dari dalam
‘kemana orang rumah’ aku mencoba menelefon ibuku namun tak di angkat.
“hah .. kajja kita
cari yang kau butuhkan”
“apa tidak ada orang?”
“aniya .. mungkin
sedang kepasar atau membeli obat, kajja”
Aku menemani donghae
keliling desa untuk mencari lahan perkebunan, namun setelah satu jam kami mencari lahan kosong dari sekian
banyaknya lahan kosong yang di jual, donghae tidak menemukan yang cocok
untuknya akhirnya kami duduk di bibir jembatan penghubung desa ku dan desanya (cowok
berkaca mata), kami pun menikmati pemandangan sambil mengobrol bersama.
“apa kau mempunyai
kenangan di tempat ini??”
“hmm tentu saja..
Wae??”
“aniya … kalau boleh
ku tau apa itu?”
“ini adalah tempat aku
menyendiri jika sudah penat dengan aktivitasku selama seminggu dan di tempat
ini pula aku bertemu anak itu, yang … “
“yang apa ??? kenapa
kau menggantungkannya?”
“hmm aniya .. dia yang
mencuri buah di tempatku dulu”
“ahh .. begitu, memang
kau punya lahan kebun anggur?”
“aniya, itu tempatku
bekerja paruh waktu .. setelah jam pulang sekolah, aku segera pergi ke kebun
paman park untuk membantu menambah penghasilan”
“appamu ?apa dia tidak
bekerja ??? kenapa kau dan ahjjuma yang bekerja?”
“…..” aku terdiam
sejenak mengingat ayahku, yang telah pergi bersama wanita pilihannya di depan
ku.
“mianhae .. jika
membuatmu tersinggung”
“aniya .. hmm aku
ingin bertanya padamu apa boleh?”
“hmm … tentu saja”
“seorang ayah yang
baik untuk keluarganya seperti apa??”
“hmmm … bertanggung
jawab, setia, melindungi keluarganya terutama istri dan anaknya, keluarga
adalah prioritasnya yang pertama setelah pekerjaan,setelah sibuk dengan
rutinitas di kantor saat pulang dia akan melupakan kelelahannya selama di
kantor setelah satu hari penuh bekerja, dia akan kembali lembut,
penyayang,mencintai keluarganya serta perduli,di akan selalu menemukan jalan
keluar bagi keluarganya jika seketika keluarganya sedang mendapat masalah dan
dengan situasi apapun di dalam keluarga dia dapat menyelesaikannya dengan baik
dan penuh tanggung jawab dan yang pastinya dekat dengan anaknya dan tidak
menyakiti hati siapapun terutama istrinya, jika seorang ayah telah melukai hati
istrinya maka ia telah melukai hati anaknya juga.”
“hahh .. sangat
beruntung keluarga itu, memiliki kepala keluarga yang penuh cinta, tanggung
jawab dan kesetiaan” aku tersenyum lirih, karna mengingat appaku yang sangatlah
jauh dari perkataan donghae, apakah ia seorang appa yang baik untuk
keluarganya? Kurasa itu hanya tertuju kepada pria yang memiliki jiwa baik,
lembut dan setia.
“iya memang sangat
beruntung sebuah keluarga seperti itu, terlihat sempurna dan bahagia” ia
tersenyum menatapku. Aku membalasnya dengan setulus hati.
‘ YA! JUNG! Apa yang
kau lakukan ???aishhhhh ‘ ucapku dalam hati, aku segera menghindarkan
pandanganku darinya.
“wae ?bagaimana dengan
appamu?”
“eoh??” ucapku sedikit
terkejut.
“appamu bagaimana ??”
“gwaechanha ..” aku
melebarkan senyumanku.
“gurae ..Syukurlah”
donghae tersenyum lagi, membuatku menatapnya dalam diam.
‘oh god! Malaikat mana
yang kau turunkan kebumi setampan ini ??ini membuat hatiku sejuk, se’sejuk
wajahnya yang lembut. Ya! Jung buang pikiran itu jauh-jauh’ aku menggelengkan
kepala dengan cepat.
“apa kau mengingat
nama anak yang mencuri anggur di tempatmu bekerja dulu??”
“ku rasa tidak .. dia
tidak bilang siapa namanya, saat aku bertanya pasti jawbannya ‘itu adalah
privasiku, jadi aku tidak perlu menjawabnya karna tidak boleh sembarangan orang
tau namaku’ ya begitulah yang di katakannya .. aku sempat jengkel padanya,
memang dia itu siapa? Artis?Pejabat?Direktur?Hahhh aku tidak peduli dengan
jabatan itu jika sikapnya seperti itu” keluhku padanya.
“hahaha.. teman
kecilmu, mirip dengan temanku, dia juga sering seperti itu dulu, mungkin akulah
yang paling sering jadi tempat ketusan dan juteknya dia saat masih kecil,
setelah dewasa sifat itu mulai berkurang mungkin karena sudah banyak yang
menyukainya” donghae tersenyum mengingat masa kecilnya dulu bersama temannya.
“temanmu yang ada di
layar kunci handphonemu itu ???”
“nde”
“ahhhh kenapa bisa
kebutalan mempunyai sifat yang cenderung buruk .. aishhhh, betapa jengkelnya
kau waktu mengenalnya”
“sempat jengkel, namun
setelah mengenal sifatnya .. aku sudah terbiasa”
“ahhh .. gurae,
chukkae” aku tersenyum padanya.
“chukkae untuk apa?”
“hmm .. karena kau
mampu bertahan di dalam situasi menegangkan sekaligus suasana yang dapat
membuatmu mati mendadak, namun kau bisa memecahkan suasana itu seperti kapas
yang terkena air” ia hanya tersenyum mendengar celotehku, aku pun ikut
tersenyum.
Di saat aku dan
donghae sedang mengobrol, ada seseorang yang memanggil kami dan nada suara itu
tidaklah asing bagiku, kami pun langsung menoleh, donghae langsung berdiri, aku
sedikit bingung dengan sikapnya namun aku ikut bangkit dari duduk ku. Mereka
saling memandang penuh tanya, aku pun sama seperti donghae, memandangnya penuh
tanda tanya.Siapa dia? Kenapa ia bisa kemari ? tau dari mana kami pergi bersama
apa dia membuntuti kami???.
“kyuhyun??” ucap
donghae, sambil menatapnya bingung.
To Be Countinue ….