Jumat, 23 Oktober 2015

My Destiny - Part 3

Author : Lee Haena (Ndy)


Cast : Cho Kyuhyun, Krystal Jung, Lee Donghae and OC


Littel : My Destiny (Part 3)


Genre : Romance


Rating : -



Happy Reading ^-^



Mianhe Banyak Typo Bertebaran .....






“kau tau ? 3 hari yang lalu aku bertemu siapa ?”Tanya ku padanya.

“appamu?”

“aniya… aku bertemu namja yang sedang memiliki masalah dan kami berkenalan hingga bertukaran contac”

“masalah apa hingga kau langsung akrab padanya?”

“dia mengalami pencurian dan aku menolongnya”

“lalu?”

“lalu aku menolongnya”

“bukan itu bodoh, setelah kau menolongnya”

 “hmmmmm …. ????” aku tersenyum menggantungkan ucapanku dan aku berhasil membuatnya penasaran pada ceritaku. 

“YA! Cepat katakan atau aku berangkat sendiri” ancamnya

“pergi saja, aku tidak akan cerita jika kau pergi duluan” aku sibuk melanjutkan makanku. Dia mengumpat karna aku tak menggubris ucapannya.

“arraseo” ia meninggalkan meja makan lalu mengambil tas dari kamar, hyo eun pergi terlebih dahulu aku pun segera menyusulnya dan membiarkan piring-piring kotor itu tetap pada posisinya.


Hyo eun terlihat berjalan terburu-buru aku berusaha menyamai  jalan ku dengannya,  sampai pada akhirnya kami berhenti di penyebrangan jalan, beruntung lampu merah akhirnya aku bisa berdiri di sampingnya.

“mianhae” Hyo eun hanya diam tak menoleh padaku, apa dia benar-benar marah?

“aku akan bercerita semuanya, berhentilah marah” mohonku, tak lama lampu hijau dan kami menyebrang bersama.


“…….”


“Hyo-Eun …….” Panggilku Frustasi sambil menarik topi yang ku pakai lebih masuk lagi hingga menutupi wajahku dan tanpa ku sadari aku menabrak orang yang berada di depannku.Aku segera membenarkan topiku dan melihat siapa yang ku tabrak, orang itu hyo eun, aku hanya tersenyum lebar lalu aku meminta maaf padanya.


“mianhae hehe”

“sudah lupakan, saat tiba di tempat kerja kau harus menceritakan semuanya padaku”

“haruskah?” godaku

“JUNGGGGG !!!”

“hehe arraseo .. kajja, bus nya sudah datang” aku menarik tangan hyo eun untuk naik ke dalam bus yang telah menunggu kami.



~~*~~



Aku sudah berada di rumah donghae karena hari ini jadwalku menjemputnya, seperti  ini lah setiap paginya saling menjemput, dan setiap minggu kami saling bergantian untuk menjemput, karena rumah kami tidaklah terlalu jauh hanya beda  5 rumah tidak lebih dan tidak juga kurang.

“apa kau sudah bangun?” teriak ku ketika memasuki kamar hyung ku si ikan bantet yang tampan, namun masih lebih tampan aku, Evil Magnae yang Berkharismatik dan Menawan.

‘Kau para wanita jagan mencintaiku terlalu dalam, aku takut tak bisa membalasnya dan membuat kalian patah hati, tapi sepertinya aku memang tidak akan membalas cinta kalian, jadi jangan sering-sering melihatku secara langsung, lihat saja ke tampanan ku dari media social arrachi?’ aku tersenyum dengan apa yang sedang ku pikirkan dan yang aku ucapkan dalam hati, ya! Sadar kau, kau hanya boneka bagi para wanitamu, aku tersenyum lagi dengan apa yang ku fikirkan, sungguh memalukan! Aku kembali focus dengan hyungku untuk menjemputnya kerja, aku mencari sosok dirinya yang memiliki tubuh lebih perfect di banding dengan ku dan aku mengakuinya.

“ehmmmm .. aku sedang berganti pakaian” teriaknyanya mengerti dengan keberadaanku, ternyata ia sedang di ruang pakaian.

‘Tunggu ??mengerti keberadaan ku? Bukankah tadi aku sudah berteriak memanggilnya?Ahhh berarti pendengaran dia masih membaik, aku takut dia menjadi tuli karena melihat ke tampanan ku hari ini’ aku tersenyum karena fikiranku mulai di rasuki oleh bawahanku, si setan tampan.

“hmm,, aku tidak akan mengintip … cepatlah, sebentar lagi masuk jam kantor”

“tunggu .. cah, kajja” ajaknya yang baru saja  keluar dari ruang pakaian dan  berlalu terlebih dahulu melewati ku sambil membenarkan jasnya yang berwarna coklat muda untuk lebih pas di pakainnya.

“lebih tampan aku” aku mengikutinya dari belakang dan kami segera memasuki mobil lamborgini merahku. Aku segera menekan pedal gas dan keluar dari perkarangan rumah donghae.

Selama di perjalanan menuju kantor donghae terus menceritakan seorang wanita yang menolongnya saat barangnya di curi, aku penasaran oleh wanita itu sehebat apa dia hingga hyungku sangat terkagum padanya.
“Ya! Apa dia memliki ekor pink di bokongnya  hingga kau terus membicarakannya?”

“hmm dia memiliki wajah yang menarik”

“lebih menarik yeojaku hyung” aku menarik ujung bibirku tipis, melihat wajah hyungku sedikit tersenyum.

“awas KYYUUUUUUU !!!!” teriaknya, membuatku mengerem mendadak.

“YA! Wae hyung ?”

“kau tak lihat lampu merah hah ? kau memikirkan apa hah ?”

“mwo ?” aku segera melihat ke tiang lampu lalu lintas, aisshh .. hampir saja aku menabrak orang yang sedang menyebrang, aku mengehela nafas kasar.


“Itu Dia !” tunjuknya ke depan, aku segera mengikuti arah yang ia tunjuk, seorang yeoja ?yeoja bertopi, siapa dia ?

“dia yeoja itu, yeoja yang menolongku” timpalnya, aku segera memperhatikan yeoja itu  secara mendetail .

“siapa wanita itu ? sejak tadi kau cerita belum memberi tau ku namanya”

“krystal”

“not bad” ucapku sambil menginjak pedal gas kembali, karna lampu sudah berubah hijau, donghae menatapku penuh tanda Tanya.
“tentu lebih cantik yeojaku hyung” timpalku, mengerti tatapannya, ia kembali memandang lurus kedepan dan hingga akhirnya kami sampai di kantor dengan waktu yang pas.



~~*~~


Aku sedang duduk di bangku, di atas  atap caffe bersama hyo eun, kami sedang menikmati makan siang dari atas sini, makan siang hari ini adalah ramen , biasanya kami makan siang bersama di luar caffe, berhubung caffe kami sedang penuh dengan para tamuterpaksa kami makan ramen di atas atap caffe.

“apa kau tak mau cerita? Bukankah kau sudah janji padaku?”
“hmmm… nanti saja setelah makan hyo eun….”
“hmmmm”
“hahhh baiklah …” aku menarik nafasku dan aku mulai bercerita padanya.

Flashback On
kami masuk ke restoran aneh bernama ‘Haru One Day’ sebenarnya restoran ini tidaklah aneh, hampir sama seperti restoran pada umumnya, mungkin hanya namanya saja yang terdengar dan terlihat aneh. Kami duduk di meja yang kosong di sudut kanan ruangan restoran, kami membuka menu makanan yang tersedia di restoran ini, saat kubuka menu makanan di restoran ini aku hanya membulatkan bibirku membentuk huruf O , kenapa aku seperti ini karena melihat harga dari semua  makanan yang terbilang tidaklah banyak porsinya namun harganya seperti makan dengan porsi ekstra, sebenarnya aku bisa saja memintanya makan di pinggir jalan, namun karna kaki kami sudah terlanjur masuk kesini apalah daya, aku hanya bisa mengikutinya, bukankah aku sedang di teraktir olehnya , jadi terserah padanya. Aku memesan makanan yang menerutku enak dan tak lupa aku memesan makanan dengan harga yang mahal dan menu makanan yang terfavorite di sini, bukankah aku sedang di teraktir ?hmmm jadi aku memesan sesuka ku karena ini GRATIS, jika aku pergi kesini dengan uangku, mungkin dalam seminggu aku hanya makan ramen saja, aku dan namja di hadapanku telah memesan makanan dan minuman , pelayan itu segera pergi. Beberpa menit pertama kami hanya terdiam, ia sibuk dengan handphonenya dan aku sibuk memutar mataku, melihat-lihat dekorasi ruangan di restoran ini.
“kau kerja dimana ?” ia memulai percakapan, memecahkan keheningan.
“aku bekerja di restoran”
“ohhhh .. sebagai apa ?”
“sepertinya aku tidak perlu menjawab……. ”
“karena itu adalah privasiku” potongnya sambil menaruh handphonenya di depan lipatan kedua tangannya dan menatapku.
“haha… kau persis seperti temanku, dulu saat kami baru bertemu dia sering mengatakan itu, namun aku tak menyerah aku terus mendekatinya karena ingin menjadi temannya” jelasnya.

“ku pikir kau tertarik padanya” gumamku pelan

“mwo?”
“aniya”
“dia namja, mana mungkin aku tertarik pada namja setan” ia tertawa ringan.
Kami terdiam kembali menunggu makanan tiba, namun makanan yang kami pesan tak kunjung datang, entah tertahan di jalur mana, mungkin di jalur gaza yang harus berurusan dengan tentara israel, semoga para pelayan itu tidak di tahan agar pesanan kami segera tiba, karena perutku sudah berbunyi sejak tadi, berlatih vocal terlalu bersemangat.

Di saat mataku tak sengaja melihat handphonenya yang menyala, aku melihat wallpaper kunci layarnya muncul gambar dua anak kecil yang cukup akrab, yang satu merangkul pundak temannya sambil tersenyum dan anak yang di sebelahnya hanya bertampang datar tanpa ekspresi, aku memperhatikan wajah yang ada di layar handphonenya, namun entah kenapa aku focus dengan namja berwajah datar itu, aku seperti mengenalnya dulu, namun entah di mana, aku tak mengingatnya. Aku kerpergok oleh dia sedang melihat gambar kedua namja kecil di layar kunci handphonenya.
“hey.. “
“ahhh ??”
“kau kenapa ?” Tanya nya heran lalu melihat layar handphonenya, setelah mengeceknya tidak ada apa-apa ia kembali menatapku dan seperti mengerti maksud tingkah ku barusan.
“ini aku dan temanku saat kami duduk di bangku SMP, kami selalu  bersama-sama setelah aku menaklukkan hatinya ” ia tersenyum di sela-sela ucapannya.
“maksudmu ?”
“ia anak yang cukup sulit di dekati, namun karna aku tidak terlalu jago dalam matematika lalu pada akhirnya guru ku menyatukan kami dalam sebuah kelompok, dari situlah kami mulai dekat dan mengenal hingga saat ini”
“boleh aku mengetahui namanya?” Tanya aku penasaran, ia cukup bingung dengan ucapanku namun akhirnya dia mengatakan jua nama temannya itu.

“dia setan, si maniak game” ucapnya membuatku kaget, masa iya orang tuanya membuat nama seperti itu, jika iya orang tua macam apa itu? Ia segera membenarkan ucapannya.
“aniya .. hehe, dia cho kyuhyun, kenapa memangnya? Apa kau mengenalnya?”
“ahhh aniya, hanya saja dia mirip seperti namja yang bertemu denganku dulu.. walaupun pertemuan singkat dan tidak sengaja, entah kenapa aku masih mengingatnya dan menanyakan keberdaannya, namja itu sangat suka bermain game hampir sama dengan teman mu itu, namun itu bukanlah namja waktu kecilku dulu, mungkin hanya kebetulan ada ke miripan”

“hmmm .. apa kau sekarang tau keberadaannya?”
“aniya, semenjak itu aku tidak pernah bertemu padanya lagi”
“ku rasa namja itu juga merasakan hal yang sama padamu dan bisa saja lebih”
“tidak mungkin, itu hanya sebuah angan kosong”
“tidak ada  yang tidak mungkin di dunia ini, ku harap kau bisa bertemu dengan teman kecil yang tak di sengaja kalian di pertemukan itu, amin” ia tersenyum manis, ohhh please jangan tersenyum membunuh tuan.
“semoga ..”
“boleh aku meminta nomor mu?” Tanya nya hati-hati.
“untuk apa? Pertemuan kita selesai setelah makan malam ini “
“aku harapa kita bisa berteman, apa itu terdengar salah atau aneh?” ucapnya, aku menatapnya intens.
“siapa tau aku bisa membantumu, menemukan teman masa kecilmu itu” timpalnya untuk menyakinkan ku, aku mengambil handphonenya dan mengetik nomorku lalu mengesave-nya.

“thanks” ucapnya, lalu pelayan datang menghampiri kami smabil membawa makanan pesanan kami, setelah makanan selesai di hidangkan, kami pun segera menyantapnya sambil mengobrol.


 Flashback Off


 “terus-terus bagaimana hubungan kalian sampai sekarang?” Tanya hyo eun ingin tau lebih jauh antara aku dengan pria itu yang bernama lee donghae.
“hubungan kami sampai sekarang masih baik-baik saja dan kami masih berkomunikasi”
“hahhhh … kau beruntung sekali krystal”
“beruntung apanya ? biasa saja”
“tentu saja kau beruntung pabo, kau menolongnya, di teraktir makan di restoran mewah, saling sharing, tukeran nomor telepon dan sekarng kalian berteman, lalu kau bilang dia itu pengusaha wine ternama di korea.. hahhhhh bukan kah itu beruntung ? bagaikan bulan yang timbul di pagi hari” irinya terhadapku.
“kau ini apa si? Berlebihan”
“aku tidak berlebihan, coba kau bayangkan jika kau menolong yang lain pasti hanya ucapan terimakasi atau yang lebih mewahnya di kasih uang imbalan karna kau telah menolongya lalu orang yang kau tolong pergi begitu saja, tapi kalau yang ini beda , ini keberuntungan jangka panjang krystal jungggg .. kau bertemu padanya tak sengaja karena kau menolongnya lalu menjadi temannya, jika kalian saling cocok bisa jadi pasangan kekasih terus menikah .. aaaaaaaa Junggggggggg ! omo… omo… omo…. Kau menjadi kaya setelah menikah dengannya” ucapnya heboh, aku hanya diam mendengar ocehannya, aku lupa tidak membawa earphone jadi terpaksa aku mendengarkan semua kehebohannya.

“belum lagi dia mau membantumu mencarikan teman masa kecilmu, omona… baik sekali namja itu, kau beruntung JUNGGGGGG!!” ia langsung memelukku dari samping  kesenangan.

“sudah jagan berkhayal telalu tinggi, matahari masih menampakkan dirinya tunggu hingga malam dan tarik selimut baru kau boleh berkhayal dalam mimpi panjangmu dan jangan pernah bangun” ucapku datar.
“Ya!Nappeun ..hey jung?”
“hmmm”
“bukankah itu impianmu ? menjadi orang kaya yang mempunyai bisnis banyak dan membahagiakan orang tuamu??bukan kah dengan kau menjadi istrinya semua impianmu akan terwujud?”
“sudah hentikan omong kosongmu itu hyo eun…. Kajja kita kerja lagi” aku jalan duluan meninggalkannya.
“LIHAT SAJA NANTI JUNGGGGG” teriaknya yang sudah sebal dengan tanggapanku, hyo eun segera menyusulku dan kami mulai bekerja kembali.


~~*~~


Sudah sebulan lebih kami masih menjaga komunikasi dan terkadang jika kami mempunyai waktu luang, kami sering pergi bersama untuk sekedar menghilangkan kepenatan karena rutinitas kami  yang kurang beristirahat. Hari ini aku datang ke sebuah perusahaan wine milik donghae dan temannya, entah ada urusan apa donghae menyuruhku datang ke perusahaannya. Aku menginjakkan kakiku di lobby perusahaannya, belum aku masuk untuk lebih dekat dengan resepsionis, aku telah di manjakan denga apa yang ku lihat, oh tuhan… betapa bagusnya dan luasnya kantor ini, ada air mancur di dalamnya dan banyak bangku tunggu yang terlihat bagus. Akumasuk lebih dalam untuk menanyakan ruangan lee donghae, setelah aku bertanya aku segera menuju lift untuk menuju lantai 15, sambil menunggu lift terbuka setelah aku memencet tombolnya tadi, aku tak henti-henti memutar bola mataku ke segala arah dan di sudut di ruangan lobby ini, di sebelah kanan berderet toko makanan ringan dan toko coffe, sebelah kiri terjejer beberapa lift dan tempat resepsionis. Di tengah ada kolam air mancur yang terbuat dengan bagus, kenapa tidak di tambahkan perosotan, ayunan, kolam ikan dan bangun saja taman di lobby ini pasti tampak lebih indah.

‘ya! Kau pikir inginmembangun sebuah taman bermain, ini kantor krystal jung’ ucapku dalam hati dan membuang nafasku kasar.

Aku memutarkan kepalaku mengarah pada bunyi yang ku dengar, pitu lift telah terbuka, aku membenarkan topiku, sebelum aku masuk lift aku menyampingkan diriku untuk mempersilakan orang yang berada di dalam lift keluar terlebih dahulu, setelah orang yang ada di dalam lift terkuras habis, aku baru masuk dan langsung memencet tombol yang berangka 15, saat pintu lift sudah tertutup, pintu lift itu terbuka lagi, seorang namja masuk dan ingin memencet  tombol yang berangka 15 namun karena sudah ku pencet namja itu tidak jadi memencet dan malah mengarahkan pandangan aneh terhadapku, mungkin namja itu pikir ‘kau siapa naik ke lantai pimpinan perusahaan di sini, kurir makanan??’ mungkin itu yang namja pikirkan tentangku, karena aku hanya berpakaian casual, dengan berpakaian kemeja biru hitam, jeans, sepatu cast, memakai topi dan tas yang ku gendong. Memang terlihat seperti kurir makanan, tapi apa urusanku dengan apa yang ada di pikirannya, tujuan aku kesini ingin bertemu dongahe.

Pintu lift terbuka, aku keluar terlebih dahulu dan mencari ruangan donghae, saat mataku menemukan tulisan ‘wakil direktur’ di depan pintu, aku segera menuju ruangan itu dan mengetuk pintunya, tak lama aku mendengar suara dari dalam yang menyuruhku untuk masuk, aku pun menekan gagang pintu untuk membukanya dan melangkah masuk lebih dalam lagi hingga aku sampai di depan meja kerjanya donghae, donghae sedang asyik membaca berkas yang ia genggam di tangannya, setelah ia selesai membacanya dan menata lagi berkasanya, baru ia melihat ke arahku yang sejak tadi berdiri dibalik sofa.

“kau sudah datang?” ucapnya memecahkan kesunyian.

“eoh !”

“kajja” ucapnya seraya tersenyum, sambil mengambil jasnya dan menarik tanganku keluar ruangannya.

Kami berjalan menuju lift dan ketika kami sampai di lift, pitu lift langsung terbuka dan kami masuk. Entah dia mau membawaku kemana, selama itu tidak merugikanku.Tapi , bukankah pergi bersamanya aku di untungkan karena semuanya gratis berbeda dengan sahabatku hyo eun, aku tersenyum sekejap memikirkan sahabatku yang terkadang rakus.

Kami tiba di lobby dan segera pergi mengenakan mobil mewah milik donghae berwarna silver, kami masuk ke dalam mobil dan donghae mulai menekan pedal gasnya, kamipun meninggalkan kantor di saat masih jam kerja.

~~*~~


Aku merebahkan tubuhku di bangku kerjaku, terasa punggungku mau copot harus menyelesikan tugasku yang tak kunjung habis, aku bertemu client tanpa donghae untung saja aku pandai jadi mampu menghandle nya, aku menarik nafas dalam dan membuangnya perlahan, karena oksigenku hampir saja habis saat mempersentasikan dan berdebat dengan client untuk bekerja sama.

“Ya! Hyung kau sedang apa ?apa dia sedang sibuk ? apa dia tidak ingin bertanya bagaimana hasil rapatnya? Aishhh ..haruskah aku datang ke rungannya?” aku segara datang ke ruangan donghae, namun saat aku baru membuka pintu separuh, aku melihat donghae keluar ruangan dengan menggandeng seorang yeoja.

“Ya!Ya! .. mau kemana dia ? aish ..bukan kah ini masih jam kerja ?? yeoja itu ? bukankah yang bertemu di lift tadi ? aigoooo … “ aku segera masuk dan mengambil kunci mobilku, aku segera membuntutinya.


~~*~~


“cah .. kajja kita turun”
“kenapa kau ingin kemari?”
“karena kau merekomendasikannya saat aku bertanya tempat yang pas untuk berkebun anggur”
“aishh..”
“lalu kita kemana ?”
“kerumahku ..” ucapku yang sambil berjalan.
“mwo? Maksudmu..kau lahir di myeongdong??” ucapnya terkejut.
“eheeemmm..” aku hanya berdeham, sambil terus berjalan menuju desaku yang tak dapat di akses oleh mobil, hanya kendaraan roda dua dan gerobak yang dapat melintas, karena desaku masih belum terjamah dengan fasilitas modern atau yang trendy, dan donghae lah orang kota yang pertama kali datang ke desaku yang kebayakan orang kalangan bawah, berbeda dengan desa sebelah yang sudah cukup banyak kalangan orang menangah dan mampu membagun jalan untuk mobil masuk ke perkarangan rumah mereka, walau belum semuanya nampak orang berada namun desa sebelah lebih maju dari pada desaku.
“nah itu rumah ku, kajja”
“Ya!”
“mwo?”
“apa di sini tidak ada sungai?”
“ada, nanti akan ku tunjukan setelah urusanmu sudah selesai”
Aku segera bergegas masuk ke rumah dan mengetuk pintu yang tertutup, tidak ada respon dari dalam ‘kemana orang rumah’ aku mencoba menelefon ibuku namun tak di angkat.
“hah .. kajja kita cari yang kau butuhkan”
“apa tidak ada orang?”
“aniya .. mungkin sedang kepasar atau membeli obat, kajja”
Aku menemani donghae keliling desa untuk mencari lahan perkebunan, namun setelah  satu jam kami mencari lahan kosong dari sekian banyaknya lahan kosong yang di jual, donghae tidak menemukan yang cocok untuknya akhirnya kami duduk di bibir jembatan penghubung desa ku dan desanya (cowok berkaca mata), kami pun menikmati pemandangan sambil mengobrol bersama.
“apa kau mempunyai kenangan di tempat ini??”
“hmm tentu saja.. Wae??”
“aniya … kalau boleh ku tau apa itu?”
“ini adalah tempat aku menyendiri jika sudah penat dengan aktivitasku selama seminggu dan di tempat ini pula aku bertemu anak itu, yang … “
“yang apa ??? kenapa kau menggantungkannya?”
“hmm aniya .. dia yang mencuri buah di tempatku dulu”
“ahh .. begitu, memang kau punya lahan kebun anggur?”
“aniya, itu tempatku bekerja paruh waktu .. setelah jam pulang sekolah, aku segera pergi ke kebun paman park untuk membantu menambah penghasilan”
“appamu ?apa dia tidak bekerja ??? kenapa kau dan ahjjuma yang bekerja?”
“…..” aku terdiam sejenak mengingat ayahku, yang telah pergi bersama wanita pilihannya di depan ku.
“mianhae .. jika membuatmu tersinggung”
“aniya .. hmm aku ingin bertanya padamu apa boleh?”
“hmm … tentu saja”
“seorang ayah yang baik untuk keluarganya seperti apa??”
“hmmm … bertanggung jawab, setia, melindungi keluarganya terutama istri dan anaknya, keluarga adalah prioritasnya yang pertama setelah pekerjaan,setelah sibuk dengan rutinitas di kantor saat pulang dia akan melupakan kelelahannya selama di kantor setelah satu hari penuh bekerja, dia akan kembali lembut, penyayang,mencintai keluarganya serta perduli,di akan selalu menemukan jalan keluar bagi keluarganya jika seketika keluarganya sedang mendapat masalah dan dengan situasi apapun di dalam keluarga dia dapat menyelesaikannya dengan baik dan penuh tanggung jawab dan yang pastinya dekat dengan anaknya dan tidak menyakiti hati siapapun terutama istrinya, jika seorang ayah telah melukai hati istrinya maka ia telah melukai hati anaknya juga.”
“hahh .. sangat beruntung keluarga itu, memiliki kepala keluarga yang penuh cinta, tanggung jawab dan kesetiaan” aku tersenyum lirih, karna mengingat appaku yang sangatlah jauh dari perkataan donghae, apakah ia seorang appa yang baik untuk keluarganya? Kurasa itu hanya tertuju kepada pria yang memiliki jiwa baik, lembut dan setia.
“iya memang sangat beruntung sebuah keluarga seperti itu, terlihat sempurna dan bahagia” ia tersenyum menatapku. Aku membalasnya dengan setulus hati.
‘ YA! JUNG! Apa yang kau lakukan ???aishhhhh ‘ ucapku dalam hati, aku segera menghindarkan pandanganku darinya.
“wae ?bagaimana dengan appamu?”
“eoh??” ucapku sedikit terkejut.
“appamu bagaimana ??”
“gwaechanha ..” aku melebarkan senyumanku.
“gurae ..Syukurlah” donghae tersenyum lagi, membuatku menatapnya dalam diam.
‘oh god! Malaikat mana yang kau turunkan kebumi setampan ini ??ini membuat hatiku sejuk, se’sejuk wajahnya yang lembut. Ya! Jung buang pikiran itu jauh-jauh’ aku menggelengkan kepala dengan cepat.
“apa kau mengingat nama anak yang mencuri anggur di tempatmu bekerja dulu??”
“ku rasa tidak .. dia tidak bilang siapa namanya, saat aku bertanya pasti jawbannya ‘itu adalah privasiku, jadi aku tidak perlu menjawabnya karna tidak boleh sembarangan orang tau namaku’ ya begitulah yang di katakannya .. aku sempat jengkel padanya, memang dia itu siapa? Artis?Pejabat?Direktur?Hahhh aku tidak peduli dengan jabatan itu jika sikapnya seperti itu” keluhku padanya.
“hahaha.. teman kecilmu, mirip dengan temanku, dia juga sering seperti itu dulu, mungkin akulah yang paling sering jadi tempat ketusan dan juteknya dia saat masih kecil, setelah dewasa sifat itu mulai berkurang mungkin karena sudah banyak yang menyukainya” donghae tersenyum mengingat masa kecilnya dulu bersama temannya.
“temanmu yang ada di layar  kunci handphonemu itu ???”
“nde”
“ahhhh kenapa bisa kebutalan mempunyai sifat yang cenderung buruk .. aishhhh, betapa jengkelnya kau waktu mengenalnya”
“sempat jengkel, namun setelah mengenal sifatnya .. aku sudah terbiasa”
“ahhh .. gurae, chukkae” aku tersenyum padanya.
“chukkae untuk apa?”
“hmm .. karena kau mampu bertahan di dalam situasi menegangkan sekaligus suasana yang dapat membuatmu mati mendadak, namun kau bisa memecahkan suasana itu seperti kapas yang terkena air” ia hanya tersenyum mendengar celotehku, aku pun ikut tersenyum.
Di saat aku dan donghae sedang mengobrol, ada seseorang yang memanggil kami dan nada suara itu tidaklah asing bagiku, kami pun langsung menoleh, donghae langsung berdiri, aku sedikit bingung dengan sikapnya namun aku ikut bangkit dari duduk ku. Mereka saling memandang penuh tanya, aku pun sama seperti donghae, memandangnya penuh tanda tanya.Siapa dia? Kenapa ia bisa kemari ? tau dari mana kami pergi bersama apa dia membuntuti kami???.

“kyuhyun??” ucap donghae, sambil menatapnya bingung.




To Be Countinue ….







Selasa, 20 Oktober 2015

Saranghanda (Musim Gugur)

Author : Lee Haena (Ndy)



Cast : Cho Kyuhyun, Han Rae Sun, Lee Dong Hae, Mimi



Tittle : Saranghanda (Musim Gugur) (OneShoot)



Genre : Romance, Sad, Tragedi


Happy Reading .... ^^



Mianhae Banyak Typo Bertebaran ....... hehe

















Hidup ini selalu penuh misteri, tidak pernah ada yang tau kedepannya akan terjadi hal apa. Begitupun dengan hubungan Lee Donghae dan Han Rae Sun, mereka tidak pernah tau akan terjadi apa dengan hubungan mereka kedepannya yang sudah berjalan hampir satu tahun. Musim Gugur di korea sangat indah, daun-daun banyak yang berganti warna dengan indahnya, ada yang merah, hijau,kuning dan oranye.



 “mimi-ya ??” rengek ku



“nde .. mwo?” dengan malas mimi menjawabnya, mimi adalah sahabatku sejak kecil  dan kita kuliah di satu universitas yang sama yaitu universitas inha. Namun berbeda jurusan, mimi masuk jurusan design fashion sedangkan aku masuk jurusan kedokteran



“selama liburan musim gugur, kita belum jalan-jalan” protesku



“lalu ??”



“ayo kita pergi ke pulau nami, pasti daun-daun di sana sudah bermekar dengan indah” aku membanyangi nya sambil senyum-senyum sendiri



“kenapa kau tidak pergi dengan donghae saja/?”



“aku sedang malas dengannya” wajahku langsung berubah sebal



“wae ? kau sedang ada masalah dengannya?” Tanya mimi penasaran



“hhmm aniya .. hahaha” aku langsung tertawa ringan “yasudah, aku pergi dengan donghae saja” aku segera mengambil handphoneku dan menghubunginya




“wae ? mungkin dia sedang sibuk” ucapnya karna melihat perubahan wajah dari ku



“sibuk apa ? bukankah sekarang waktunya liburan musim gugur?” aku terus mencoba menghubungi donghae, tapi nihil sudah 5 kali aku menghubungi nomor donghae namun tidak aktif, aku langsung melempar hpku ke kasur king size punya ku.





~~*~~






Sudah satu minggu aku  tidak bertemu donghae mau itu di kampus atau pun di tempat biasa aku berempat berkumpul. Donghae dan aku satu kampus, ada satu lagi namja dia bernama Cho Kyuhyun , kyuhyun adalah sahabat donghae, aku dan mimi, kyuhyun juga satu kampus dengan kita, kyuhyun dan donghae satu jurusan yaitu jurusan musik. Aku tampak gelisah karna sudah satu minggu dongahe susah di hubungi dan tidak dapat ku temui di rumahnya. Di saat aku datang kerumahnya selalu saja pembantunya yang aku temui, orang tuanya?? Orang tuanya sedang perjalanan bisnis ke jerman.





Mimi berjalan menelusuri lorong kampus yang di penuhi banyak mahasiswa yang menongkrong di depan kelas masing” sambil mengobrol dan bercanda untuk mengisi waktu kosong jika tak ada dosen atau saat jam istirahat tiba, mimi tampak santai dengan pakaian casualnya dan rambut di biarkan terurai panjang lurus. Mimi berjalan menuju kantin karna rae sun telah menunggunya di sana, langkah mimi berhenti karna mendengar suara yang memanggil namanya.






“mimi-ah??” teriak laki-laki tampan lalu berlalri menghampiri mimi ia adalah kyuhyun



“wae kyunie? Atur nafasmu dulu baru bicara” perintah mimi, kyuhyun segara mengatur nafasnya agar normal kembali. Kyuhyun menarik mimi untuk kepinggir dan mereka duduk di bangku yang kosong.



“mimi?? Kau tau donghae kemana? satu minggu ini tak ada kabar” dengan cepat mimi segera menggelengkan kepalanya.



“donghae kecelakaan saat menuju rumah rae sun sabtu lalu, dia kerumah rae sun ingin mengajaknya ke pulau nami menikmati liburan bersama dengan melihat daun berguguran di sana, namun tuhan memilih jalan lain truk menghatam mobil donghae dari belakang dengan kecepatan tinggi, donghae terpental keluar sekitar 5 meter dari tempat kejadian, sebelum itu mobilnya berguling 3x dan terseret sejauh 10 meter dan katanya truk yang menabrak donghae remnya blong. Sekarang donghae sedang di rawat di rumah sakit seoul, keadaannya masih keritis, mianhae aku baru memberi tau mu sekarang karna aku bingung harus melakukan apa di saat aku tau kejadian itu”


jelas kyuhyun panjang lebar, wajah mimi sangat shok ia tak tau harus berbicara apa kepada sahabatnya jika rae sun mengetahui ini, entah apa reaksinya di saat mimi menceritakan mengapa donghae menghilang selama seminggu ini


“kau sudah memberi tau rae sun?” ucapnya panik



“belum, aku takut ia stres mendengar berita ini. Kau tau sendiri betapa cintanya rae sun terhadap hyung, jika dia tau masalah ini, aku takut dia nekat mimi !!” khawatir kyuhyun, mimi menghela nafas dengan kasar.



“aku pun bingung harus bicara apa padanya, jika ia mengetahui hal ini.” Mimi menyenderkan tubuhnya ke tembok dengan lemas. Di saat kyuhyun dan mimi sedang melamun karna sibuk dengan pikiran masing-masing, harus berbicara apa kepada sahabatnya. aku telah duduk di tengah-tengah mereka dengan tiba-tiba membuat kedua sahabatku kaget.



“ahhh .. kau membuatku kaget sun” protes kyuhyun, sambil mengelus dadanya karna kaget akan kehadiran aku



“YA! Kenapa kalian malah pacaran di sini .. kau tau aku telah menunggumu satu jam di kantin mimi-ya!!” protes ku terhadap mimi dn kyuhyun



“mianhae, tadi kyunie kita menahan ku untuk berbicara sebentar namun dia malah bercerita panjang lebar”



“oppa? Kau tadi bercerita apa pada mimi ? apa aku boleh tau??” kepoku



“anak kecil belum boleh tau urusan anak dewasa, oke?” kyuhyun mengacak-ngacak poni ku.



“ Sudah aku ke kelas dulu ?”  kyuhyun pergi meninggalkan dua sahabatnya



“YA! OPPAAAA…” teriak ku kesal, aku paling sebal jika poniku yang sudah cantik ini di acak-acak olehnya termasuk dengan donghae juga. Kyuhyun hanya tersenyum mendengar aku berteriak seperti itu. Aku segera merapihkan poniku kembali dan beralih ke mimi.



“mimi-ya ??” panggilku dgn lembut



“nde?” mimi menoleh ke rae sun



“tadi oppa berbicara apa padamu? Apa benar kau pacaran dengannya?” aku memasang puppy eyes andalan ku, namun mimi hanya tersenyum melihat ku bertingkah imut jika sedang kepo.



“aku membutuhkan jawabanmu bukan senyuman mu choi mimi” aku mempautkan bibirku karna sebal dengan mimi



“seperti tidak mengenalnya, sudah pasti ia membicarakan gadis-gadis mainannya. Sahabat kita yang satu itu kan sedikit playboy” dalil mimi “oy, dan aku tak pacaran dengannya” timpal mimi



“hhmm.. baiklah aku percaya padamu. Kita pulang yuk ?” ajak ku




“aku harus ke perpus ada tugas yang harus ku selesaikan” jelas mimi




“yahhhh .. padahal aku ingin mentraktirmu, yasudah jika kau sedang sibuk” aku bangkit dari duduk lalu pergi meninggalkn mimi. Mimi memandangi punggung ku yang semakin lama menghilang dari pandangannya.




“maafkan aku Han Rae Sun, aku hanya takut hal-hal yg tidak di inginkan terjadi padamu jika kau mengetahui masalh ini” ucapnya lirih.





~~~*~~~






3 Bulan telah berlalu dan musim gugur sudah ingin berakhir dan sudah 3 bulan juga mimi belum memberitau kondisi donghae yang sebenarnya terhadap sahabatnya. Aku tetap terus menghubungi donghae dan kerumah donghae. namun yang ku dapat hanya itu-itu saja 3 bulan belakangan ini, tak ada kemajuan dari pencarianku. Aku  membanting tubuku ke sofa panjang sambil menarik nafas dengan kasar. Aku baru pulang dari pencarianku untuk mencari keberadaan donghae.



“mimi? Sungguh kau tidak tau keberadaan donghae? Aku sudah bertanya pada manusia setan itu, sama persis jawabannya sepertimu ‘aku juga tidak tau rae sun, sudah 3 bulan ini aku tidak bertemu dengannya’ selalu seperti itu” keluhku pada mimi yang sedang menyiapkan masakan untuk makan malam kita berdua, karna di aprtemen ini kita berdua tinggal bersama.



“mungkin hanya kebetulan jawabnnya sama denganku!” bantah mimi




“itu bukan kebetulan mimi, sudah sering dia menjawab seperti itu jika aku bertanya soal donghae. Besok adalah anniv kita yang ke satu tahun tepat pula berakhirnya musim gugur di tahun ini, hhaaahh.. musim gugur ini ku lalui tanpa hadirnya?? Aigooo.. sepi sekali hidup ini tanpanya” keluh ku



“hey!!! .. lalu aku ini kau anggap apa ?” protes mimi



“haha .. kau sahabat terbaikku choi mimi” aku segera bangkit dari duduk lalu menghampiri mimi dan memeluknya



“aku menyanyangimu choi mimi” ucapku senang



“aku juga Han Rae Sun yang cerewet.. hehe” balas mimi



“kau sudah bertanya ke teman-teman yang satu jurusan dengannya?”



“saudah tapi nihil, hhahh… mungkin ia mau memberiku kejutan di anniv kita besok” ucapku penuh harap



“maafkan ke egoisanku han rae sun, betapa sedihnya dirimu jika mengetahui yang sebenarnya terjadi pada donghae”ucapnya dalam hati sambil melirik rae sun sedih.



“sudah ayo kita masak” ajak ku, aku dan mimi masak berdua hingga masakan yang kita buat matang dan kita lahap bersama. Usai makan malam kita pergi ke kamar dan merebahkan tubuh kita di kasur yang sama.





~~~*~~~





Hari dimana aku dan donghae sehrusnya merayakan hari yang special bagi kita, namun aku hanya merayakannya seorang diri di sini, di atap apartementku. Biasanya aku dan donghae membuat pesta kecil di sini atau di atap atas rumahnya. Namun sekarang tak ada pesta kecil yang kita buat, tak ada canda yang kita buat, tak ada lagu yang dia nyanyikan untukku, tak ada sentuhannya yang ku rasakan, tak ada pelukan yang dia berikan, tak ada ucapan romantis yang dia katakana, taka ada doa yang kita panjatkan bersama untuk hubungan kita kedepannya dan tak ada dirinya sekarang di sisiku. Donghae kemana dirimu? Kenapa menghilang begitu saja?. Aku membuka hp ku dan membuka file lalu memplay video yang dibuat oleh nya dan ada sedikit bantuan kyuhyun. Video saat musim dingin tahun lalu, dia sedang menulis lagu hingga larut malam dan tertidur di mejanya, video saat aku dan bersamanya bermain salju, aku di jahili oleh kyuhyun sampai aku menangis sampe donghae marah selama satu hari pada kyuhyun, kekonyolan yang kita buat di kampus dan terakhir video saat pertama kali dia menyatakan cinta untuk ku di pulau nami saat musim gugur tepat di hari ini, di saat itu kita resmi jadian hingga saat ini.


“oppa.. “ lirihku menahan tangis



“oppa .. happy anniversary ke satu tahun, semoga kita saling menjaga cinta kita, hati kita, sikap kita, mata kita, dan menjaga perasaan satu sama lain” ucapku yang masih terus memandangi video tersebut hingga habis


“oppa… aku rindu padamu, aku mencintaimu, oppa … ” aku menangis sambil memeluk kedua kakiku dan menenggelamkn wajahku di antara tubuh dan kedua kaki ku






Aku berjalan menuju rumah pacarku, karna aku berharap dia sudah ada di rumah sekarang di hari yang sangat special ini. Di saat aku tiba di depan rumahnya aku melihat banyak mobil yang terparkir di depan rumahnya. Aku sangat senang berarti benar dugaanku, bahwa donghae ku sudah pulang, aku segera berlari memasuki perkarangan rumahnya namun di saat aku menginjakkan kaki ku di pintu masuk rumahnya, aku langsung membekab mulutku aku menangis sejadi-jadinya, aku terjatuh karna aku tidak sanggup menahan tubuhku yang sangat lemas. Aku melihat foto donghae terpajang di sana tampan dengan jas hitam sambil tersenyum. Aku berharap itu bukanlah fotonya, aku menggelengkan kepalaku dengan secepat mungkin sambil menangis. Kyuhyun yang melihat kehadiranku langsung menghampiriku dan memelukku, mimi yang juga berada di sana segera menghampiriku dan ikut menangis entah menangis karna melihatku, karna kepergian donghae atau dua-duanya. Yang jelas sekarang aku sangat terpukul, di saat aku berharap kehadirannya kembali pulang kerumah ini, itu benar terjadi. Dia benar-benar pulang, pulang kerumah ini untuk terkhir kalinya. Aku berlari menghampri foto donghae yang terpajang di sana.




“oppa… ini tidak benarkan? Kau bercandakan? Oppaaaaa … “ aku menangis kembali sambil memeluk foto donghae, kyuhyun dan mimi menghampiriku



“sudah rae sun, mungkin ini sudah jalan tuhan” kyuhyun berusaha menenangkan aku
Aku berjalan mengantar kepemakan tempat terakhir ia beristirahat untuk selamanya, selama di perjalanan tak henti-hentinya aku meneteskan air mataku dan mengulang memori ku bersmanya, orang ku cinta pergi dengan cepat tanpa ku ketahui sebabnya. Aku menyaksikan raganya di kubur dan sudah bersatu dengan tanah, aku memeluk nisannya sambil menangis berharap ia bangkit kembali namun nihil, dia tetap tertidur di sana dengan pulas tanpa harus merasakan gangguan dari kyuhyun dan telepon dari ku yang setiap pagi membangunkannya.





Malam yang indah namun tak seindah isi di hatiku, aku masih shok dan terpukul atas kejadian hari ini, semuanya terjadi begitu cepat, secepat kilat di saat hujan turun dengan deras. Aku berdiri di pinggir sungai han, aku menatap lurus kedepan dengan mata yang masih sembab. Kyuhyun dan mimi tiba-tiba berdiri di sampingku.



“maafkan aku rae sun” sesal mimi



“aku juga … seandainya aku memberitau semuanya terhadap mu”



“semuanya sudah terlambat, bukan ini kan yang kalian mau??”



“bukan itu maksud kami, kita takut di saat kau tau, aku takut kau nekat.. maafkan kami” mimi menundukkan kepalanya



“hhhhh … jujur aku marah pada kalian, tapi untuk apa aku marah karna itu tidak akan membuat donghaeku kembali, mungkin ini yang terbaik menurut tuhan”



“kau tidak marah terhadap kami?” Tanya kyuhyun heran



“kata siapa aku tidak marah pada kalian, coba kalian fikir bagaimana perasaan kalian jika orang yang kalian cinta pergi begitu saja tanpa kalian tau sebabnya, yang hanya tau adalah sahabat terbaik kalian. Tapi aku tidak sepenuhnya menyalahkan kalian, karna ini buka salah kalian tapi ini sudah takdirnya aku dan donghae berpisah.” Aku mencoba kuat untuk menghadapi kenyataan ini yang sesungguhnya masih sulit ku terima



“mianhae, aku memang egois tidak memberi tau kejadian yang sebenarnya” sesal mimi



“sudah choi mimi tak usah bersalah seperti itu, jika aku orang pertama yang mengetahui, mungkin hidupku akan berubah menjadi tidak semangat dan tidak bisa melanjutkan hidup. Tuhan lebih tau segalanya, kenapa tuhan mengijinkan tindakan kalian yang terlihat egois ini. Aku juga sudah tau sebab donghae meninggal”




“kau sudah tau ??” Tanya kyuhyun heran



“iya, pembantu donghae yang bercerita padaku sepulang dari makam”



“ku harap kau kuat menghadapi cobaan ini dan semoga kau menemukan namja yang lebih baik darinya” mimi memberi perhatian kepada ku




“hhh .. Kurasa hanya dia yang baik di mataku, ya walau tidak menutup kemungkinan namja yang lebih baik akan hadir, tapi untuk saat ini aku masih ingin sendiri”



“sepertinya donghae sedang bahagia, melihat wanitanya tegar dan mengikhlaskan kepergiannya” kyuhyun terseyum sambil menatap langit di atas



“kau sok tau sekali kyunie” protes mimi



“kau tak percaya mimi-ya?? Coba kalian lihat ke atas banyak bintang yang memunculkan dirinya” mimi dan aku langsung melihat ke atas lalu tersenyum



“oppa?? Apa kau di tempatkan di tempat yang enak di sana ? aku berharap semoga tuhan menyanyangimu di sana dan aku selalu mendoakanmu dari sini, oppa?? Aku mencintaimu sangat” aku tersenyum melihat bintang-bintang itu semakin bersinar dengan indah di atas sana.



“aku juga menyanginya, sangat! Dia sudah seperti oppa bagiku” mimi tersenyum



“kita semua mendoakanmu dari sini hyung” aku, mimi dan kyuhyun tersenyum bahagia. Karna kita sudah mengikhlaskan kepergiannya



“bintangnya semakin bersinar indah dan semakin banyak yang memunculkan dirinya” ucap mimi girang



“itu tandanya dia bahagia melihat kita” timpal kyuhyun



“iya bahagia karna kita tetap mencintainya walau raganya sudah tak ada di sisi kita, namun jiwanya akan selalu ada di hati kita masing-masing” aku tersenyum penuh



“hhh .. guys, aku sayang kalian ^^” aku melirik ke kyuhyun dan bergantian ke mimi, mereka tersenyum mendengar ucapanku lalu memelukku.



“boleh aku mengatakan sesuatu??” kyuhyun meminta ijin kepada kedua sahabatnya



“nde, katakana saja” balasku, kyuhyun segera menghampiri mimi. Mimi tampak bingung dengan sikap kyuhyun yang sekarang berada di hadapannya sambil menggenggam kedua tangan mimi.



“mwo??? Mwo?? Apa”an ini ??? kyuhyun ? kau sedang kesambet setan mana, kenapa dia bisa bersikab romantis seperti itu .. tapi tak ada yang lebih romantis selain ‘LEE DONGHAEKU’ ” aku meledeknya karna aku tau ia sedang berusaha menyatakan perasaannya pada mimi. Namun kenapa wajah sahabatku datar seperti itu? Apa dia tidak menyukai kyuhyun?



“kau sedang memperaktekkan untuk menembak wanita mainanmu melaluiku hah?? Tanya mimi pada kyuhyun



“hhmm iya, dan kali ini aku rasa aku serius terhadapnya”



“kau tak bisa serius kyunie, aku tau dirimu”



“sejauh mana kau tau tentangku?”



“hhhh .. sudah aku lelah mau pulang” pinta mimi lalu menepis tangan kyuhyun “rae? Ayo kita pulang” ajaknya



“nde? Pulang?” heranku “baiklah … oppa? Kau harus lebih semangat lagi dalam mengejar cintanya .. hehe”



rae sun dan mimi pulang sedangkan kyuhyun hanya tersenyum-senyum mendapati dirinya di tolak, ya walaupun ia belum menyatakan cintanya tapi dari sikap mimi terhadap kyuhyun sudah membuktikan itu semua, bahwa kyuhyun menyukainya tpi mimi enggan berpacaran dengannya, bukan karna tidak suka tapi takut kena ancaman dari sasaeng fan nya. Kyuhyun mengejar kedua sahabatnya yang sudah lebih dulu jalan dan mereka pulang bersama.



 Kita tidak pernah tau kedepannya akan terjadi hal apa, tapi yakinlah bahwa segala rencana tuhan kedepannya itu selalu indah, tergantung diri kita menyikapi hal tersebut seperti apa. Tuhan tidak pernah memberikan rencana jahat kepada makhluk ciptaannya, termasuk terhadap aku. walau tuhan mengambil orang yang ku cintai tapi tuhan masih memberikan 2 orang sahabat yang mencintai ku dengan tulus. Yang masih setia menemaniku di saat aku sedang rapuh karna kehilangannya. You Are My All, My Everything Friends ^^

~~THE END~~